Sosok MOCH. SAID di Tengah Pergulatan Politik Jatim


                                 PRAKATA

Peluncuran perdana buku ini semula ingin mengambil momentum upacara Kawin Emas H. Moch. Said dan Masfiah 25 Juni 1992 lalu. Niat ini tak terwujud karena ada beberapa naskah yang masih ditunggu, sehingga pada hari yang amat bersejarah itu tim penyusun baru dapat menyerahkan contoh buku. Bahkan setelah itu cukup banyak tokoh politik, pejabat pemerintah dan sahabat-sahabat dekat Pak Said yang ingin ikut mengisinya, sehingga secara keseluruhan baru dapat dirampungkan akhir April 1993, dan diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun Pak Said ke-72 pada 13 Mei 1993.

Kami Sebenarnya cukup lama ingin membukukukan sosok H. Moch. Said. Sejak tahun 1989 ide ini selalu ditampik Pak Said karena beliau merasa belum siap. Setelah kemudian kami mengajukan usul bahwa sosok yang kami tampilkan nanti dilukiskan berdasarkan sorotan pihak lain, Pak Said setuju. Bahkan dia juga tidak keberatan kalau isinya mengandung kritik.

Karena itu kami juga diperkenankan bebas memilih siapa yang akan mengisi buku ini, bahkan Pak Said tidak ingin ikut mengoreksi agar bisa tampil murni dan apa adanya.
Komentar umum yang akan kami terima selama mengumpulkan bahan dan tulisan ini adalah bahwa langkah Pak Said pantas dibukukan. Ia  adalah tokoh Jawa Timur yang ikut mewarnai semaraknya  kehidupan politik di negara ini. Sejak berjuang menjadi perwira PETA tahun 1944 sampai sekarang, hidupnya penuh terisi oleh pengabdian bagi bangsa dan negara. Ia konsisten pada garis hidupnya sebagai prajurit ABRI yang telah menyatu dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, sambil terus dengan kreatif menggali budaya bangsa untuk dikembangkan sebagai jati diri seorang Indonesia yang nasionalis.

Karena itu di dalam momentum yang amat istimewa ini, khasanah pustaka di Indonesia bertambah lagi dengan kehadiran sebuah buku yang menyoroti langkah Pak Said. Mulai dari hal-hal kecil yang amat manusiawi sampai ke persoalan strategis bangsa.

Hasilnya, seperti yang disajikan dalam lembar-lembar buku ini. Sekitar 35 orang telah mengirim tulisan maupun komentarnya dengan gaya dan sudut pandang masing-masing. Agar tetap terjaga watak dan gaya masing-masing narasumber, kami tidak banyak merubah, kecuali sedikit koreksi soal penulisan kata dan bahasa.

Kami berharap buku ini mampu berbicara lebih jujur mengungkapkan pemikiran orang lain, meskipun barangkali tidak terlalu obyektif. Mereka hanya bisa melihat dari luar, tanpa mampu mendalami sosok yang sebenarnya. Barangkali berbagai informasi dan pemikiran yang terangkum dalam buku ini bisa saling melengkapi, sehingga sedikit bisa menggambarkan profil dan sosok H. Moch. Said.

Terima kasih kami sampaikan kepada mantan Wakil Presiden Soedharmono, SH, Ketua Umum DPP Golkar Wahono, mantan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R. Hartono, dan Gubernur Soelarso yang telah memberikan perhatiannya sungguh-sungguh selama upaya menerbitkan buku ini.

Terima kasih tak terhingga juga kami sampaikan kepada semua penyumbang naskah maupun dana yang tentu saja tidak mungkin kami sebut satu persatu. Semoga buku kecil ini dapat bermanfaat dan bisa memberi hikmah bagi Pak Said beserta Ibu terutama kepada generasi muda yang mencoba melangkah ke dunia politik sebagai medan pengabdian.

Sesungguhnya kami juga sulit mengatur urutan buku ini, baik ditinjau dari ketokohan penulis maupun kualitas tulisannya. Karena itu kami mohon maaf untuk menampilkan tulisan Bapak Soedharmono (Wakil Presiden RI periode 1988-1993) dan Bapak Wahono (Ketua Umum DPP Golkar periode 1988-1993) di urutan awal, sedangkan yang lain disusun berdasar abjad dari nama penulis.

Selama pengumpulan bahan dan penyajian di buku ini, kami terpaksa berkejaran dengan waktu sehingga terjadi banyak perubahan termasuk jabatan penulis dan narasumber. Misalnya, tulisan Bapak Soedharmono yang saat masuk meja editor masih berstatus sebagai Wakil Presiden RI.

Sebagai layaknya karya manusia, tentu karya ini mengandung kelemahan. Kritik dan saran pembaca tetap kami butuhkan untuk penyempurnaan buku ini.

Surabaya, April 1993

Tim Penyusun


                                                     DAFTAR ISI

PRAKATA
xi
Sudharmono
1
Wahono


NGEMONG, NGANTI DAN NGAYOMI
3
Agil Ali


SESEKALI IA NAMPAK SEBAGAI BIKSU
7
Ahadin Mintaroem


PAK SAID, SANG RESI
13
Akbar Tanjung


SANGAT MENARUH PERHATIAN PADA GENERASI MUDA
19
Anton Priyatno


PAK SAID, DALAM KILAS BALIK PERJALANAN SAYA
23
Bahrawi Wongsokusumo


TAK SUKA MEMBERI PETUAH
39
Bagong Kusudiardja


PAK SAID, DIRANGKUL DAN MERANGKUL
43
Dahlan Iskan


TIDAK SUKA MENJILAT DAN TAK MAU DIJILAT
49
Hasan Fath


“BAGUS” (BAPAK, GURU, SAHABAT)
57
Hartono


SULIT MEMBERI SARAN “TIDAK”
61
Indra Prajitno


KUNCI DIPEGANG
65
Ismu Handoko


KEPEMIMPINANNYA “GARIS KERAS”
73
Marsetyo Donoseputro


DAYA INGATNYA KUAT
77
Misbach


SANGAT MEMBUTUHKAN PERAN ULAMA
83
Moch. Noer


SANGAT BERDEDIKASI DAN CINTA PADA TUGAS
87
Pitut Soeharto


SAID BERWAJAH GANDA
91
Roeslan Abdulgani


SAUDARA MOCH. SAID YANG SAYA KENAL
97
Saleh Aldjufri


MAMPU BERTAHAN DI ANTARA BATU-BATU KARANG
103
Sam Soeharto


AUTODIDAK YANG BERHASIL
109
Soekisno


TENTANG MAKAN, BANYAK ORANG TERTIPU
119
Soelarso


MOCH. SAID DALAM PERSPEKTIF BANGSA PEJUANG
123
Sonny Baksono


POLA KEPEMIMPINAN JAWA
129
Soerjono


PEKERJA KERAS YANG AMAT TELITI
141
Soetojo


SANGGAR BURUNG MENJADI WILWATIKTA
145
Tjuk K. Sukiadi


GAJAH MADA JAWA TIMUR KONTEMPORER
149
Toety Azis


SAID PROGO, “THE KING MAKER”
159
Trimarjono


LOBIES ULUNG
167
Tubagus Mochtar Atmadja


ONE MAN MANAGEMENT
173
Wiwiek Hidayat


S.O.I
181
Pendapat


TEMAN-TEMAN DARI MALANG:
SOESAMTO
BRIGJEN (PURN) SUGIYONO
DRS. H. MASDOEKIE
H. ABDUL HAMID MAHMUD
KOL. INF. (PURN) SOEWIGNYO
DRS. EC. SOEGIARTO
191
Komentar Singkat


NY. HERNANI HURUSTIATI SUBIYANTO
LATIEF PUDJOSAKTI
NY. H. MAMOOH SURYANINGPRANG
H.M. RIDWAN HISJAM
SIHABUDDIN
201
Riwayat Hidup


MOCH. SAID
205




Tim Penyusun/ Pemrakarsa Ali Salim, Bambang Hariawan, Priono Soebardan
Surabaya  : LaMedia 1993
XIII + 217 hlm. ; 21 Cm

© 1993 Penerbit LaMedia – Divisi Surya Public Relations

Diterbitkan oleh
LaMedia – Divisi Surya Public Relations

Perwajahan : Priono Soebardan

Cetakan Pertama, April 1993