PRAKATA
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTtVgn0Pie4far8zK5sRTr3Z2qwZ723v4bfGwgXCsfE_PUOI9N-7SafIY0j4r6gr6DljCFZdNSxpOGQF6kWts5Hv9t3JdU92i7SobP8sU7SZL66NDRIhhqzbV3WlpZIpDr6FowGRbY3rAY/s320/PAK+SAID.jpg)
Kami Sebenarnya cukup lama ingin membukukukan sosok
H. Moch. Said. Sejak tahun 1989 ide ini selalu ditampik Pak Said karena beliau
merasa belum siap. Setelah kemudian kami mengajukan usul bahwa sosok yang kami
tampilkan nanti dilukiskan berdasarkan sorotan pihak lain, Pak Said setuju.
Bahkan dia juga tidak keberatan kalau isinya mengandung kritik.
Karena itu kami juga diperkenankan bebas memilih
siapa yang akan mengisi buku ini, bahkan Pak Said tidak ingin ikut mengoreksi
agar bisa tampil murni dan apa adanya.
Komentar umum yang akan kami terima selama
mengumpulkan bahan dan tulisan ini adalah bahwa langkah Pak Said pantas
dibukukan. Ia adalah tokoh Jawa Timur
yang ikut mewarnai semaraknya kehidupan politik di negara ini. Sejak berjuang
menjadi perwira PETA tahun 1944 sampai sekarang, hidupnya penuh terisi oleh
pengabdian bagi bangsa dan negara. Ia konsisten pada garis hidupnya sebagai
prajurit ABRI yang telah menyatu dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, sambil
terus dengan kreatif menggali budaya bangsa untuk dikembangkan sebagai jati
diri seorang Indonesia yang nasionalis.
Karena itu di dalam momentum yang amat istimewa ini,
khasanah pustaka di Indonesia bertambah lagi dengan kehadiran sebuah buku yang
menyoroti langkah Pak Said. Mulai dari hal-hal kecil yang amat manusiawi sampai
ke persoalan strategis bangsa.
Hasilnya, seperti yang disajikan dalam lembar-lembar
buku ini. Sekitar 35 orang telah mengirim tulisan maupun komentarnya dengan
gaya dan sudut pandang masing-masing. Agar tetap terjaga watak dan gaya
masing-masing narasumber, kami tidak banyak merubah, kecuali sedikit koreksi
soal penulisan kata dan bahasa.
Kami berharap buku ini mampu berbicara lebih jujur
mengungkapkan pemikiran orang lain, meskipun barangkali tidak terlalu obyektif.
Mereka hanya bisa melihat dari luar, tanpa mampu mendalami sosok yang
sebenarnya. Barangkali berbagai informasi dan pemikiran yang terangkum dalam
buku ini bisa saling melengkapi, sehingga sedikit bisa menggambarkan profil dan
sosok H. Moch. Said.
Terima kasih kami sampaikan kepada mantan Wakil
Presiden Soedharmono, SH, Ketua Umum DPP Golkar Wahono, mantan Pangdam V
Brawijaya Mayjen TNI R. Hartono, dan Gubernur Soelarso yang telah memberikan
perhatiannya sungguh-sungguh selama upaya menerbitkan buku ini.
Terima kasih tak terhingga juga kami sampaikan
kepada semua penyumbang naskah maupun dana yang tentu saja tidak mungkin kami
sebut satu persatu. Semoga buku kecil ini dapat bermanfaat dan bisa memberi
hikmah bagi Pak Said beserta Ibu terutama kepada generasi muda yang mencoba
melangkah ke dunia politik sebagai medan pengabdian.
Sesungguhnya kami juga sulit mengatur urutan buku
ini, baik ditinjau dari ketokohan penulis maupun kualitas tulisannya. Karena
itu kami mohon maaf untuk menampilkan tulisan Bapak Soedharmono (Wakil Presiden
RI periode 1988-1993) dan Bapak Wahono (Ketua Umum DPP Golkar periode 1988-1993)
di urutan awal, sedangkan yang lain disusun berdasar abjad dari nama penulis.
Selama pengumpulan bahan dan penyajian di buku ini,
kami terpaksa berkejaran dengan waktu sehingga terjadi banyak perubahan
termasuk jabatan penulis dan narasumber. Misalnya, tulisan Bapak Soedharmono
yang saat masuk meja editor masih berstatus sebagai Wakil Presiden RI.
Sebagai layaknya karya manusia, tentu karya ini
mengandung kelemahan. Kritik dan saran pembaca tetap kami butuhkan untuk
penyempurnaan buku ini.
Surabaya, April 1993
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA
|
xi
|
|
Sudharmono
|
1
|
|
Wahono
|
||
NGEMONG, NGANTI DAN NGAYOMI
|
3
|
|
Agil Ali
|
||
SESEKALI IA NAMPAK SEBAGAI
BIKSU
|
7
|
|
Ahadin Mintaroem
|
||
PAK SAID, SANG RESI
|
13
|
|
Akbar Tanjung
|
||
SANGAT MENARUH PERHATIAN
PADA GENERASI MUDA
|
19
|
|
Anton Priyatno
|
||
PAK SAID, DALAM KILAS BALIK
PERJALANAN SAYA
|
23
|
|
Bahrawi Wongsokusumo
|
||
TAK SUKA MEMBERI PETUAH
|
39
|
|
Bagong Kusudiardja
|
||
PAK SAID, DIRANGKUL DAN
MERANGKUL
|
43
|
|
Dahlan Iskan
|
||
TIDAK SUKA MENJILAT DAN TAK
MAU DIJILAT
|
49
|
|
Hasan Fath
|
||
“BAGUS” (BAPAK, GURU,
SAHABAT)
|
57
|
|
Hartono
|
||
SULIT MEMBERI SARAN “TIDAK”
|
61
|
|
Indra Prajitno
|
||
KUNCI DIPEGANG
|
65
|
|
Ismu Handoko
|
||
KEPEMIMPINANNYA “GARIS
KERAS”
|
73
|
|
Marsetyo Donoseputro
|
||
DAYA INGATNYA KUAT
|
77
|
|
Misbach
|
||
SANGAT MEMBUTUHKAN PERAN
ULAMA
|
83
|
|
Moch. Noer
|
||
SANGAT BERDEDIKASI DAN CINTA
PADA TUGAS
|
87
|
|
Pitut Soeharto
|
||
SAID BERWAJAH GANDA
|
91
|
|
Roeslan Abdulgani
|
||
SAUDARA MOCH. SAID YANG SAYA
KENAL
|
97
|
|
Saleh Aldjufri
|
||
MAMPU BERTAHAN DI ANTARA
BATU-BATU KARANG
|
103
|
|
Sam Soeharto
|
||
AUTODIDAK YANG BERHASIL
|
109
|
|
Soekisno
|
||
TENTANG MAKAN, BANYAK ORANG
TERTIPU
|
119
|
|
Soelarso
|
||
MOCH. SAID DALAM PERSPEKTIF
BANGSA PEJUANG
|
123
|
|
Sonny Baksono
|
||
POLA KEPEMIMPINAN JAWA
|
129
|
|
Soerjono
|
||
PEKERJA KERAS YANG AMAT
TELITI
|
141
|
|
Soetojo
|
||
SANGGAR BURUNG MENJADI
WILWATIKTA
|
145
|
|
Tjuk K. Sukiadi
|
||
GAJAH MADA JAWA TIMUR
KONTEMPORER
|
149
|
|
Toety Azis
|
||
SAID PROGO, “THE KING MAKER”
|
159
|
|
Trimarjono
|
||
LOBIES ULUNG
|
167
|
|
Tubagus Mochtar Atmadja
|
||
ONE MAN MANAGEMENT
|
173
|
|
Wiwiek Hidayat
|
||
S.O.I
|
181
|
|
Pendapat
|
||
TEMAN-TEMAN DARI MALANG:
SOESAMTO
BRIGJEN (PURN) SUGIYONO
DRS. H. MASDOEKIE
H. ABDUL HAMID MAHMUD
KOL. INF. (PURN) SOEWIGNYO
DRS. EC. SOEGIARTO
|
191
|
|
Komentar Singkat
|
||
NY. HERNANI HURUSTIATI
SUBIYANTO
LATIEF PUDJOSAKTI
NY. H. MAMOOH SURYANINGPRANG
H.M. RIDWAN HISJAM
SIHABUDDIN
|
201
|
|
Riwayat Hidup
|
||
MOCH. SAID
|
205
|
Tim Penyusun/ Pemrakarsa Ali Salim, Bambang Hariawan, Priono Soebardan
Surabaya : LaMedia 1993
XIII + 217 hlm. ; 21 Cm
© 1993 Penerbit LaMedia – Divisi Surya Public Relations
Diterbitkan oleh
LaMedia – Divisi Surya Public Relations
Perwajahan : Priono Soebardan
Cetakan Pertama, April 1993